saya?

27012011278 Tiara, 21 Tahun (22 besok maret – mau kasih kado?), Sarjana Sastra, lulusan tahun 2010, senang menggambar dan menabung, kadang menolong orang tua, single, pengangguran dengan impian.

Perkenalan tadi udah cukup menjelaskan belom sih? Faktanya, saya sudah lulus kuliah dan masih nggak tau mau jadi apa.

Good thing is saya udah lulus kuliah, masalahnya adalah, selepasnya toga dari kepala saya, realization hit, “dang, aku mau jadi apa?!” Momen lulus kuliah itu semacam tamparan, masa kuliah itu menyenangkan, comfort zone yang amat sangat; dikelilingi teman-teman sepanjang hari dengan jalan yang udah ditentukan kemana arahnya; ya, ke hari wisuda itu.

Nah sekarang, udah lulus, mau jadi apa? Semacam mengulang lagu yang bertahun-tahun lalu akrab di telinga, “Susan, kalo gede mau jadi apa?” Inget ga betapa gampang ngejawab pertanyaan itu beberapa tahun lalu? Jawabannya bebas banget, asitek, dokter, guru TK, the possibility is endless, sekarang?

Sekarang harus mikir beribu kali sebelum ngejawab, karena itu jalan yang kita pilih buat hidup. Mungkin ekstrim kalo bilang itu pilihan seumur hidup, karena kerja kantoran mungkin dipecat, mungkin bosen lalu keluar, karena buka bisnis mungkin gagal, mungkin bangkrut, tapi mungkin juga sukses.

I’m an overthinker, I overthink. Kadang, saya berpikir berlebihan sebelum akhirnya melakukan sesuatu, tapi semakin kesini, semakin saya menyadari, bahwa yang penting lakukan saja apa yang mau kamu lakukan, mumpung masih ada waktu. Ambil semua kesempatan, mungkin sedikit terlalu kompulsif, mungkin akan ada yang salah along the way, mungkin akan ada yang disesali, tapi selalu, untuk saya; lebih baik menyesali apa yang kita lakukan daripada apa yang tidak kita lakukan.

Clubbbing? Rokok? Tattoo? Alkohol? Mungkin salah, tapi disitu ada pelajaran. Take the chance, you won’t know what kind of rollercoaster ride you might be in. Pemikiran ini mungkin salah, mungkin sangat salah, mungkin 5 tahun lagi saya akan membaca postingan ini dan geleng-geleng kepala akan pola pikir diri sendiri. Manusia berubah, saya juga, dia juga, kamu juga, mereka juga. Satu yang saya percaya benar, kamu tak akan pernah sampai tujuan hanya dengan diam menunggu.

Perjalanannya mungkin bisa dibilang kayak berkali-kali naik bis untuk sampe tujuan, bis yang satu mengantarmu ke satu bus-stop, dilanjutkan dengan bis lain, sampai pada akhirnya kamu sampe tujuan. Karena nggak semua orang punya tujuan yang bisa dicapai dengan cuma naik bis satu kali.

Sekarang, saya mau jadi apa? Ah, saya mau jadi saya, perjalanan mencari ke-saya-an ini belum berakhir, tapi dengan melakukan apa yang saya suka, memilih apa yang saya mau, saya yakin secepatnya akan saya temukan ;) toh, tujuan dari perjalanan ini adalah pelajaran sepanjang perjalanannya.

Comments

Be thankful said…
setuju banget sama tulisan km...
:)
rahasia mau tau aja said…
jualan lemper aja tir,,,,sapa tau omzetnya oke

Popular posts from this blog

Dear Sapi, kemaren aku beli sepatu

Dear Sapi, it's been a year

I want to be loved, too...